Jika Mahyeldi Ansharullah sedang menyusun tim yang kuat di lingkaran kekuasaannya, maka Hendri Septa selaku Wali Kota Padang yang dibuat cukup kerepotan saat satu persatu kepala dinasnya ‘diangkek renjeng’ Mahyeldi Ansharullah ke istana Gubernuran Sumbar, malah terlihat seperti orang yang tidak memiliki kepercayaan diri untuk menunjuk orang-orang yang dipercayainya untuk membantu dirinya.
Hal itu terindikasi dengan lambannya proses pengisian kursi Wakil Wali Kota Padang yang bahkan diketahui lebih dari dua tahun kosong, serta tidak pernah terisi dengan cepatnya setiap kursi kepala dinas OPD Pemko Padang yang kosong.
“Menurut saya, ini tidak lepas dari pertimbangan politis Hendri Septa selaku Wali Kota Padang, baik dalam hal pengisian kursi Wawako, maupun soal kekosongan kursi kepala dinas ini,” ungkap Eka Vidya,
Tindakan Hendri Septa yang mengulur proses pengisian kursi Wawako Padang beberapa waktu lalu, sebut Eka Vidya, dapat dipastikan bermotif pertimbangan politik, namun sikapnya dalam menanggapi kosongnya sejumlah kursi OPD, diakui cukup membingungkan.
Kemungkinan pertama, sebut Eka, Hendri Septa selaku Wali Kota bisa jadi merupakan figur yang tidak sembarangan dalam mengangkat kepala dinas. Namun di sisi lain, sikap itu juga bisa dimaknai sebagai ketidakpeduliannya terhadap siapapun sosok kepala dinas.
“Makanya beberapa OPD dibiarkan lama Plt (Pelaksana Tugas, red). Padahal jika memang percaya diri, Hendri Septa bisa saja mengangkat pejabat Plt sebagai kepala dinas definitif,” ucapnya.














