“Pernyataan APEKSI di Makassar itu di tahun 2045 nanti, 70 persen penduduk akan terpusat berada di daerah perkotaan. Oleh karena itu isu lingkungan dan aspek kemanan pembangunan secara tata ruang harus menjadi perhatian bagi pemerintah,” jelasnya.
Petaka bonus demografi yang telah diprediksi sebelumnya ini, kata Bujang Risman akan menyebabkan 75 persen total jumlah penduduk bakal menumpuk di daerah perkotaan. Kondisi sosial ini, berkelindan dengan kebutuhan lahan dan ruang hidup individu manusia yang terus bertambah.
“Ledakan penduduk dan kebutuhan ruanng hidup ini berkiatan juga dengan isu perumahan, tata ruang, energi, air serta pemanfaatan sumber daya alam. Pemerintah mestinya berorientasi ke arah ini,” ungkapnya.
Dalam kondisi yang dianggap normal seperti hari ini saja, kata Bujang, Pemerintah di berbagai daerah, termasuk Kota Padang sendiri, telah dihadapkan dengan kondisi defisit penyediaan sumber daya air bersih .
Hal itu, bisa dilihat dari data layanan jumlah masyarakat Kota Padang yang telah teraliri oleh air yang berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Kota Padang yang hingga kini diperkirakan baru mencukupi penyediaan air bersih bagi 75 ribu hingga 100 ribu penduduk Padang.
“Belum lagi soal buruknya sistem drainase di berbagai daerah yang sudah saatnya diperbaiki, diperbaharui atau bahkan dibuatkan waduk, atau embung baru sekalian,” ungkap Bujang














