Moderator Vivi, bersama Narasumber Road to Wardah Inspiring Teacher 2023 di Kota Padang, Sabtu (5/8), yakni Harneli Mahyeldi (Ketua TP PKK Sumbar), Dewi Sandra (brand ambassador Wardah), dan Yusma Elda (guru SMK 2 Padang Panjang). ATVIARNI
PADANG, HARIANHALUAN.ID — ParagonCorp sangat peduli terhadap dunia pendidikan Indonesia. Perusahaan kosmetik yang terkenal dengan produknya Wardah, Make Over, Khaf, Puteri, Emina, Biodeff Instaperfect, Crystallure, Beyondly, Wonderly dan Tavi ini, selalu aktif menggelar berbagai kegiatan untuk mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia.
Head of CSR and Corporate Communication Paragon, Suci Hendrina, pada kesempatan itu menyebutkan, Kota Padang menjadi kota pertama lokasi pelaksanaan Road to Wardah Inspiring Teacher (WIT) 2023. Kegiatan yang digelar di Hotel Truntum, Sabtu (5/8) ini, diikuti 400 guru dari seluruh Sumatera Barat dan diharapkan dapat menjaring sebanyak-banyaknya guru untuk menjadi peserta WIT 2023 yang bakal digelar dalam waktu dekat.
Mengambil tema Transformasi Guru : Merangkul Perubahan dan Kemajuan dalam Pendidikan, Road to WIT 2023 menghadirkan beberapa sosok inspiratif. Mereka adalah Harneli Mahyeldi (Ketua TP PKK Sumbar), Dewi Sandra (brand ambassador Wardah), Barlius (Kepala Dinas Pendidikan Sumbar) dan Yusma Elda (guru SMK 2 Padang Panjang).
Harneli Mahyeldi pada kesempatan itu menyebutkan di tangan guru lah masa depan anak anak bangsa berada. Harneli yang juga seorang guru itu berharap, melalui WIT 2023 ini para guru akan semakin berkembang dan terus memotivasi siswanya demi kemajuan pendidikan.
Dewi Sandra, artis yang sangat peduli pendidikan menyebutkan pentingnya peran guru dalalm mendidik, memotivasi dan menginspirasi murid muridnya. “Peran seorang guru dalam mendidik anak anaknya akan menjadi amal jariyahnya,” kata Dewi Sandra.
Yang paling krusial saat ini, lanjut Dewi Sandra, adalah masalah adab dan sopan santun. Sebab, banyak generasi sekarang yang kurang paham tentang hal ini. “Orang yang beradab, pasti berilmu. Tapi orang berilmu belum tentu beradab. Peran guru sangat penting dalam memasukkan nilai nilai adab tersebut pada siswanya,” kata Dewi.
Ia memberi contoh, kasus seorang guru yang dianiaya orangtua muridnya, karena si orangtua tak terima anaknya ditegur sang guru. Akhirnya, guru tersebut menderita dan hampir buta matanya karena dikatapel orangtua siswa tersebut.
“Begitu pula hal nya dengan karakter. Tak semua orang punya karakter. Lagi lagi, peran guru sangat penting dalam membentuk karakter anak didik,” lanjut Dewi.
Kadinas Pendidikan Sumbar Barlius mengajak para guru untuk membangu karakter anak melalui pendidikan dari awal. Guru yang luar biasa, bisa memotivasi dan menginspirasi siswanya melalui metode.pendidikan yang baik.
Yusma Elda, guru SMK 2 Padang Panjang sudah merasakan betapa dahsyatnya kegiatan WIT. Ia menyebutkan, pernah menjadi peserta WIT tahun 2021 dan 2022 lalu. “Efeknya, sangat luar biasa. Di ajang WIT ini kita belajar bagaimana mendidik anak anak generasi Z yang paling tidak betah berada di lokal. Biasanya mereka hanya tahan belajar sekitar 15 menit saja. Melalui inovasi dan kreativitas bisa membuat mereka bertahan untuk belajar,” kata Elma saat berbagi pengalamannya.
Menurut Elma, guru harus memberi contoh yang baik pada siswanya. Dalam hal adab maupun lainnya. Dengarkan aspirasi mereka dan sesuaikan dengan kondisi sekarang.
“Karena itulah, guru juga harus meng update diri mereka. Menyesuaikan diri dengan perkembangan saat ini. Mengajarkan adab pada mereka melalui cara-cara yang sesuai dengan usia siswa,” paparnya.
Lebih jauh Ketua Panitia Pelaksana Nelsa Dwi Wahyuni menyebutkan, WIT merupakan wujud dari kepedulian Paragon terhadap dunia pendidikan. Kegiatan ini rutin digelar setiap tahun sejak tahun 2017 lalu.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap bisa menjaring peserta untuk mengikuti WIT yang akan digelar dalam waktu dekat. Pelaksanaan WIT yang butuh waktu sekitar 3 sampai 5 bulan, memerlukan komitmen para guru untuk benar benar serius mengikutinya. Sehingga akhirnya nanti, peningkayan kualitas guru yang bermuara pada peningkatan kualitas hasil pendidikan kita akan tercapai,” kata Nelsa. (h/atv)














