Selain itu, keengganan generasi muda milenial Sumbar untuk bertahan di kampung dan pilihan hidup merantau, juga ikut membuat potensi sumber daya ekonomi lokal desa tidak terkelola dan terabaikan.
Namun disisi lain, menurut Prof Firwan Tan, permainan harga komoditas perkebunan sawit yang dilancarkan para mafia dan tengkulak, juga ikut berperan dalam terciptanya kemiskinan struktural yang terjadi di wilayah perkotaan dan perdesaan.
“Contoh real lainnya, sawit, harga CPO di pasar dunia begitu tinggi, namun harga TBS malah sangat murah sekali per kilo, padahal jalan sudah bagus. Biaya hidup juga tidak tajam, jalan-jalan desa sudah bagus, bahan-bahan pakaian dan sepatu sudah mulai murah, Jadi apa yang menyebabkan harga jual rendah, ini perlu ditelusuri,” tutupnya. (*)














