HARIANHALUAN.ID – Harga sembako di Pasar Pagi Lubuk Lintah, Jl. M. Yunus Anduring Padang, terpantau masih stabil.
“Harga tergolong stabil. Kalaupun ada kenaikan, tapi tidak terlalu mahal. Bawang merah malahan turun jadi Rp18.000 per kilo. Sebelumnya Rp22.000,” ujar Anton pemilik kedai sembako di Pasar Pagi, Selasa (29/8)
Untuk harga sembako seperti beras dipatok dengan harga Rp14 ribu atau Rp15 ribu perkilo, di kedai sembako beras juga dijual perkarung berat 10 kilo dengan harga bermacam-macam tergantung jenis beras.
“Beras juga masih stabil, paling tinggi harga Rp160.000, kalau anak daro Rp145.000,” ujarnya lagi.
Sementara itu, harga bahan-bahan pokok yang lain seperti gula pasir perkilo Rp16.000, dan minyak goreng Rp14.000.
Untuk telur ayam juga bermacam-macam sesuai ukurannya. Satu papan ada yang dijual Rp54.000 sedangkan per butir Rp1.500 dan ada yang menjual Rp2.000.
Selain itu, susu kental manis juga dijual dengan harga yang berbeda-beda tergantung merk, harga pasaran untuk susu kental manis ada yang harga Rp13.000, Rp14.000 dan Rp15.000 per kalengnya.
Garam pun masih berada dalam harga yang biasa di pasaran, Rp3.000, Rp5.000 dan macam-macam harga lainnya tergantung merk dan ukuran.
Yen, salah seorang pembeli daging ayam mengaku bahwa harga ayam agak sedikit naik dari biasanya.
“Yang sebelumnya Rp50.000 per ekor, saat ini harga ayam ada yang Rp54.000,” katanya.
Sedangkan untuk gas elpiji 3 kilogram, harganya berbeda-beda tergantung keuntungan yang diambil oleh masing-masing penjual di pasaran.
Ada yang menjual gas elpiji di harga terendah Rp20.000, ada yang menjual dengan harga Rp25.000 bahkan Rp27.000.
Menurut keterangan Anton, pada dasarnya harga bahan-bahan pokok jarang ada kenaikan, kebanyakan bahan-bahan itu harganya stabil dan rata-rata para penjual di pasar tradisional meletakkan harga yang sama.
Bahan-bahan yang sering ada kenaikan atau penurunan harga itu adalah bahan-bahan harian seperti cabai, bawang dan kebutuhan-kebutuhan dapur lainnya. (h/mg-hya)














