PADANG. HARIANHALUAN.ID — Perwakilan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Sumatera Barat kembali menggelar kegiatan pelatihan dan sertifikasi kompetensi nazhir wakaf untuk kedua kalinya tahun ini.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Perwakilan BWI Sumatera Barat bersama Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BWI Pusat, yang dihadiri langsung Profesor Nurul Huda. Ketua BWI Perwakilan Sumbar, Japeri mengatakan, kegiatan ini sangat penting untuk melahirkan nazhir (pengelola wakaf) yang berkompeten. Sehingga harta wakaf itu terkelola dengan baik.
“Harta wakaf itu tidak terhingga jumlahnya dan tidak akan berkurang sampai kapan pun. Sehingga manfaat dari harta wakaf bisa dimanfaatkan untuk pendidikan dan membantu ekonomi umat,” kata Japeri, Senin (28/8).
Mantan Kakan Kemenag Kota Padang ini mengatakan, jika 10 persen saja dari penduduk Indonesia berwakaf ini akan mencapai angka yang fantastis. Ada sekitar Rp600 juta potensi wakaf setiap bulannya.
“Dengan adanya potensi yang besar ini, BWI Sumatera Barat bertekad melahirkan nazhir–nazhir yang kompeten, agar wakaf ini terkelola dengan baik dan maksimal. Sehingga bisa memberdayakan ekonomi umat,” pungkasnya.
Hingga hari ini kata Japeri, BWI sudah melahirkan 71 nazhir kompeten dalam dua periode pelatihan dan sertifikasi kompetensi nazhir wakaf, yang diikuti kementerian dan lembaga wakaf yang ada di Sumbar.
Sementara itu, Sekretaris BWI yang juga Kepala Bidang Penaiszawa Kanwil Kemenag Sumbar, Yufrizal mengatakan saat ini BWI Sumbar sudah mulai bergerak menjalankan berbagai program terutama dalam wakaf tunai.
“BWI Sumbar sudah merancang lima program unggulan yang akan menggerakkan dan memberdayakan potensi wakaf yang ada di Sumatera Barat, terutama wakaf ASN,” jelas Yufrizal.
Dijabarkan Yufrizal, ada 5 (lima) program yang akan dijalankan, dalam mengoptimalkan potensi wakaf yang ada di Sumatera Barat. Pertama, wakaf tunai ASN di lingkungan Pemprov Sumbar.
“Program ini sudah diluncurkan bulan Juli lalu, di mana setiap ASN diimbau untuk berwakaf setiap hari sesuai kemampuan dan suka rela melalui wakaf box yang sudah disediakan di instansi masing-masing,” katanya Yufrizal.
Kedua, wakaf tunai ASN Kemenag Sumbar. Ketiga, wakaf tunai Jemaah Masjid Raya Sumbar. Keempat, Wakaf Tunai Calon Pengantin (WTC) yang juga sudah diluncurkan bulan Juli lalu. Kelima, Gerakan Wakaf Madrasah.
“Ada kurang lebih 3.500 calon pengantin di Sumbar yang tersebar di 174 KUA dengan potensi wakaf Rp1,2 miliar per tahun. Sementara untuk madrasah ada sekitar 178 ribu siswa yang akan kita gali potensi wakafnya,” katanya Yufrizal. (h/irh)














