“Suara Anies memang akan lebih besar daripada Prabowo, namun hasil akhirnya tidak akan sebesar perbandingan suara pada saat Jokowi versus Prabowo di Pilpres lalu. Hasilnya tidak akan terlalu jomplang,” jelasnya
Ia mengatakan, peta dan situasi politik terkini, masih akan sangat dinamis dan samar untuk diprediksi terlalu dini. Meski demikian, pergeseran suara Prabowo Subianto kepada Anies Baswedan, disinyalir dipicu oleh pilihan politik Prabowo yang menerima ajakan Presiden Joko Widodo untuk bergabung ke kabinet sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
“Namun memang penyebrangan Prabowo itu belum akan berpengaruh. Kecuali jika ada yang mengingatkan, saat ini hanya belum muncul saja karena peta pertarungan masih samar dan belum terang-terangan,” kata Eka Vidya.
Ia menambahkan, dua partai besar pendukung Anies Baswedan dan Prabowo Subianto di Sumbar, yakninya PKS dan Gerindra, akan terdampak secara politis oleh proses pencapresan yang berlangsung secara nasional.
Eka Vidya menyebut, kekuatan suara pemilih PKS yang telah terang-terangan menggalang dukungan bagi Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang di Sumbar, masih akan tetap stabil.
Namun bagi Partai Gerindra yang mendukung sang Ketua DPP yakninya Prabowo Subianto, suaranya diprediksi akan sedikit mengalami penurunan. Hal itu disebabkan karena Gerindra terlalu sesumbar dan percaya diri bahwa Prabowo akan kembali mendulang suara maksimal di Sumbar.














