Begitu pula juga dengan partai Nasdem yang bisa menjadikan momentum merapatnya PKB ini sebagai jalan masuk untuk menggarap basis massa PKB yang berasal dari kalangan Nadhliyin atau islam moderat.
“Bagi PKB ini juga momen yang pas untuk masuk ke daerah pemilih kanan seperti Sumbar. Jika selama ini PKB tidak kuat di Sumbar, maka dengan mendukung Anies, PKB akan diuntungkan di Sumbar,” terang dia.
Sementara bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), kata Arifki, merapatnya PKB ke dalam koalisi Perubahan Untuk Persatuan (KPP) yang belakangan santer terdengar sudah ditinggalkan Demokrat, bakal sedikit dilematis.
Sebab menurut dia, PKS dan PKB mempunyai bassis massa yang jelas-jelas berada di irisan ideologi pemilih yang berbeda.
Namun jika kerjasama politik PKS dan PKB dalam mendukung Anies Baswedan bisa dipertahankan,langkah politik ini akan membuat kekuatan pemenangan Anies sebagai presiden bakal bertambah besar.
“PKS juga tidak mungkin bergabung dengan Prabowo. Disana ada Partai Gelora. Apalagi mendukung Ganjar. lebih tidak mungkin lagi secara ideologi dan banyak hal,” ungkapnya.














