Sementara bagi partai Demokrat yang merasa ‘terkhianati’ dengan urung dipilihnya Ketua Umum mereka AHY sebagai pendamping Anies Baswedan, Andi Rusta menyebut Demokrat berpeluang menciptakan poros keempat. Atau jika tidak sanggup menghimpun kekuatan politik baru dan mencukupi syarat presidential treshold 20 persen, mau tidak mau Demokrat mesti merapat ke kubu Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.
“Namun masalahnya, pasangan Prabowo dan Eric Thohir sudah hampir pasti positif. Jadi kemungkinannya Demokrat bisa berdiri sendiri atau membuat koalisi baru meski suaranya juga sangat tipis sulit mencapai presidential treshold 20 persen.” pungkasnya.
Demokrat Tak Maksimal di Pileg Sumbar
Peneliti dan periset dari Sumatera Barat Leadership Forum (SBLF), Edo Andrefson, menyebut, keputusan Ketua Umum partai Nasdem, Surya Paloh untuk menyandingkan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar, merupakan suatu keputusan politik tidak terduga yang mengejutkan berbagai pihak.
Keputusan politik itu sedikit banyaknya bakal berpengaruh terhadap peluang keterpilihan Anies Baswedan yang diketahui telah memiliki keterikatan emosional cukup kuat dan mendapatkan tempat dihati mayoritas masyarakat Sumbar.
“Apalagi bagi massa pemilih Demokrat. Sebab ketua DPD Demokrat Sumbar, Mulyadi telah terang-terangan meminta semua kader dan pengurus untuk men-take down semua atribut kampanye bergambar Anies dan AHY,” ujarnya kepada Haluan Minggu (3/9).
Keputusan Demokrat yang dilatar belakangi rasa kecewa lantaran Ketua Umum mereka AHY urung dipilih sebagai pendamping Anies Baswedan itu, sebut Edo pasti akan berdampak secara elektoral di level akar rumput.














