HARIANHALUAN.ID – Menuju Pemilu 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pariaman gencarkan sosialisasi dan pendidikan pemilih dengan menyasar kelompok calon pemilih pemula dan pemilih muda.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Pariaman Abrar Aziz saat ditemui di ruangan kerjanya Selasa (5/9), menjelaskan, pemilih pemula adalah pemilih baru yang memiliki rentang usia 17-21 tahun. Sementara pemilih muda adalah pemilih yang berusia sampai 39 tahun.
Kedua basis pemilih ini pada Pemilu 2024 disebut memiliki persentase jumlah yang lebih banyak dibanding pemilih biasa. “Hampir 60 persen (jumlah pemilih) di bawah 40 tahun,” ujarnya.
Khusus sosialisasi untuk pemilih pemula, KPU Kota Pariaman mendatangkan siswa-siswi SMA/SMK se-Kota yang sudah memenuhi syarat usia ke kantor KPU langsung. Di sana mereka diberikan sosialisasi dan pendidikan pemilih agar tidak gagap dalam memilih dan bisa menjadi pemilih yang cerdas.
Abrar Aziz mengatakan ada berbagai kegiatan lain yang selenggarakan KPU Kota Pariaman dalam menggencarkan sosialisasi pemilu, seperti sosialisasi melalui kebudayaan, menggelar senam sehat dan yang akan datang adalah mengundang influencer.
Tidak hanya mengumpulkan masyarakat secara langsung, pihaknya juga berencana melakukan sosialisasi lewat media sosial. Pemanfaatan media sosial sebagai salah satu sarana menyosialisasikan pemilu bukan pertama kali diterapkan. Sebelumnya, pada pemilu 2019 dan Pilkada 2020 KPU Kota Pariaman juga mengambil langkah yang sama.
“Kalau kita nih sebentar lagi dan setiap pemilihan baik Pemilu 2019, Pilkada 2020, kita bikin kuis (Instagram). Tapi, ini belum mulai, biasanya tiga atau empat bulan menjelang pemilihan,” paparnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, pada pemilihan lalu, KPU Kota Pariaman memberikan kuis seputar pemilu melalui laman Instagram. Ada sekitar dua pertanyaan setiap minggunya dan pemenang dipilih berdasarkan siapa yang paling banyak menjawab pertanyaan dengan benar.
Capaian yang diharapkan dari sosialisasi dan pendidikan pemilih adalah masyarakat mengetahui tahapan dan jadwal pemilu serta pentingnya menggunakan hak suara. Dengan begitu, target pemilih aktif Kota Pariaman juga dapat tercapai pada Pemilu 2024.
“Kita ingin masyarakat tahu tahapan pemilih itu apa saja, milihnya kapan, tahapan data pemilih kapan, itu sosialisasi. Kalau pendidikan pemilih, itu menyadarkan pemilih agar bertanggung jawab untuk memilih,” ujarnya.
Ia menuturkan, Aadapun target pemilih aktif di Kota Pariaman pada Pemilu 2024 mendatang adalah 80 persen. Jumlah tersebut sedikit lebih tinggi dibanding permintaan KPU RI yaitu, sebanyak 77,5 persen.
“Sekarang KPU Pariaman menargetkan 80 persen. Pokoknya kita harus di atas target yang diminta oleh KPU RI,” ujarnya.
Abrar Aziz optimis pemilih aktif di Kota Tabuik bisa memenuhi target seperti pemilu sebelumnya. Dia menyebut pada tahun 2019, jumlah pemilih aktif di Kota Pariaman juga mencapai 80 persen. (h/mg-mta)














