PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID — Angka prevalensi stunting di Padang Pariaman berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2022 adalah 25 persen, atau nomor tujuh tertinggi di Sumatera Barat (Sumbar). Berangkat dari hal ini, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Padang Pariaman mencanangkan perilaku hidup sehat.
Kepala Dinas PPKB Kabupaten Padang Pariaman, Elfi Delita mengatakan, dari data kasus yang diperoleh dari puskesmas dan rumah sakit ditemukan 100 anak yang telah ditangani dengan baik. “Namun yang mengarah pada stunting mencapai 2.654 anak. Di sinilah peran kita semua agar tidak sampai pada stunting,” ujar Elfi Delita kepada Haluan saat ditemui di kantornya, beberapa waktu yang lalu.
Elfi menambahkan, salah satu langkah pencegahan stunting adalah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) oleh setiap rumah tangga dengan meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi serta menjaga kebersihan lingkungan.
“PHBS menurunkan kejadian sakit, terutama penyakit infeksi yang dapat membuat energi untuk pertumbuhan teralihkan kepada perlawanan tubuh menghadapi infeksi, gizi sulit diserap oleh tubuh dan terhambatnya pertumbuhan,” ujarnya.
Lebih lanjut, rumah tangga memiliki akses sanitasi layak apabila fasilitas sanitasi yang digunakan memenuhi syarat kesehatan, antara lain dilengkapi dengan leher angsa, tangki septik (septic tank) atau sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL), yang digunakan sendiri atau bersama.
Ia menambahkan pihaknya mengerahkan sebanyak 261 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang tersebar di kecamatan di Padang Pariaman. “Setiap Tim PK terdiri dari bidan, kader KB dan kader PKK,” ujarnya. (h/ahr)














