Ia mengatakan untuk stok cabai tersedia dengan produksi lokal 122,75 ton dan dari luar 12 ton dengan kebutuhan 29,46 ton. Selanjutnya cabai rawit dengan produksi 92,50 ton, dari luar daerah 28,5 ton dengan total 121 ton dan kebutuhan 27,19 ton.
“Jika harga melonjak maka akan diadakan gelar pangan murah untuk membantu masyarakat. Saat ini harga cabai yang mencapai Rp60 ribu per masih dalam pemantauan kita beberapa hari ke depan. Jika masih terus tinggi maka akan ada upaya tidak lanjut,”katanya.
Sementara itu, Bupati Tanah Datar Eka Putra menilai lonjakan harga cabai di daerah tersebut saat ini masih dalam kondisi wajar.
“Pada dasarnya melonjaknya harga bahan pokok itu bukan menjadi persoalan serius bagi masyarakat atau belum melewati batas kewajaran, karena dengan naiknya harga bahan pokok itu juga membantu petani,” katanya.
Namun demikian, Eka menambahkan Pemkab Tanah Datar terus berupaya untuk mengendalikan inflasi yang dapat meningkatkan akibat harga pangan. Salah satunya dengan menyalurkan berbagai program bantuan.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Sijunjung akan melakukan aksi intervensi pasar khususnya di daerah dengan gap harga tertinggi dalam menjaga stabilitas harga pangan, termasuk untuk komoditas cabai.














