“Selain itu, kami mengimbau agar masyarakat mencari barang substitusi untuk cabai merah. Seperti mengonsumsi cabai hijau, bon cabai dan semacamnya. Kami juga kembali menginisiasi Gerakan Tanam Cabai di pekarangan dan di KWT-KWT (kelompk wanita tani) yang aktif,” ujarnya
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Sawahlontu yang juga Kepala Bagian Perekonomian Kota Sawahlunto Geni Oktavianus mengatakan pihaknya akan melaksanakan operasi pasar cabai atau bazar beberapa waktu ke depan.
“Sebelumnya, tepatnya Oktober lalu kita sudah melaksanakan operasi pasar terhadap komoditi beras. Namun untuk komoditi cabai belum kita laksanakan karena belum ada gejolak di pasar,” ungkapnya.
Namun demikian, dia melanjutkan akan segera koordinasi dengan OPD terkait tentang langkah apa yang akan dilakukan untuk mengendalikan harga.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Sekretariat Daerah Padang Pariaman, Mulyadi, mengatakan untuk mengatasi terjadinya inflasi, pihaknya telah berkoordinasi dengan OPD terkait, Bulog dan Baznas Padang untuk melakukan langkah-langkah konkrit. “Langkah jangka pendek, kita lakukan Operasi Pasar murah di lima titik,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah tetap memperhatikan dan memantau harga di Pasar agar diketahui oleh petani sehingganya petani tidak menjual hasil pertanian jauh dari harga Pasar.














