PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pengamat Ekonomi yang juga Guru Besar Ekonomi Universitas Negeri Padang (UNP), Prof Hasdi Aimon, menanggapi perjalanan Gubernur beserta rombongan dengan tujuan diplomasi dan menggaet investasi ke luar negeri. Menurut Prof Hasdi, diplomasi Gubernur Sumbar bersama sejumlah kepala dinas, sebetulnya sah-sah saja. Akan tetapi persoalannya, pertama di akhir tahun dan kedua baru diplomasi dan menjalin kerja sama.
“Sebaiknya dilaksanakan di awal tahun. Misal di bulan Maret dan kemudian memperkenalkan program pembangunan daerah per sektor dengan besaran investasi, serta apakah investasi langsung atau investasi program. Jadi, jangan terkesan hanya penghabisan anggaran,” ujarnya ketika berbincang dengan Haluan Selasa (21/11) di Padang.
Sehubungan dengan itu, opsi yang paling tepat mengundang investor yaitu dengan memperkenalkan proyek pembangunan. Seperti, Sumbar daerah yang berada di pesisir pantai lautan Indonesia dan terkenal dengan gelombang laut yang relatif besar.
Atau jika Sumbar punya proyek energi listrik gelombang laut, maka Pemda Sumbar bisa mengundang investor suatu negara atau beberapa negara yang memiliki teknologi pembangkit listrik gelombang laut. “Hemat kami cara seperti ini lebih efektif,” ucapnya.
Oleh karena itu, menawarkan potensi investasi yang dimiliki daerah, seperti Papua dengan Trend 3 bersama British Petroleum (BP), terkait dengan telah diresmikan BUM oleh Presiden. Kemudian dilanjutkan dengan kerja sama budaya tanggal 13/11 yang lalu, Hasdi menilai implementasinya bukanlah dengan melakukan kunjungan ke sana. “Akan tetapi kita harus berpikir juga secara low economy (ekonomi rendah). Yaitu memperkenalkan efisiensi wisata budaya ke Mentawai melalui BIM, termasuk efisiensi akomodasi,” tuturnya.
Sehingga membuat wisatawan asing mau berkunjung ke Mentawai berwisata budaya dengan biaya lebih murah. Di sisi lain, perihal peresmian surau atau masjid yang sudah dibangun oleh masyarakat Sumbar disana tidak juga harus dengan berkunjung.
“Ini merupakan alasan klasik saja untuk berkunjung. Padahal surau atau masjid sepengetahuan saya sudah lama beroperasi. Begitu pandangan saya,” ujarnya menutup. (h/yes)














