“Apalagi sekitar bulan Februari lalu, Marapi sempat beberapa kali mengalami erupsi freatik yang dipicu peningkatan volume air di dalam kawah magma. Dalam kondisi itu, Marapi sebenarnya mengirimkan sinyal kepada kita bahwa ia bisa sewaktu-waktu meletus tanpa tanda-tanda sebelumnya,” ucapnya.
Jamin Pengobatan Korban
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar menjamin pengobatan untuk para korban yang terdampak dari erupsi Gunung Merapi Seluruh korban yang berhasil dievakuasi akan langsung dibawa ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi untuk diberikan penanganan medis secara maksimal.
“Kami telah siagakan para dokter beserta paramedis lainnya di RSAM untuk penanganan korban erupsi Gunung Marapi,” ujar Mahyeldi, ketika meninjau Posko Penanggulangan Bencana Alam Erupsi Gunung Marapi di Nagari Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Senin (4/12) malam.
Menurut Mahyeldi, pihaknya telah berkomunikasi dengan dengan seluruh pihak terkait, seperti BPBD, Basarnas, TNI, Polri, Dinas Kesehatan, serta relawan, agar bekerja maksimal dalam melakukan evakuasi terhadap seluruh korban.
Pemrov Sumbar, kata Mahyeldi, sudah menyiapkan Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi sebagai sarana pelayanan medis utama bagi para korban, serta sebagai sarana penginapan sementara bagi para keluarga korban.
SAM ini disiapkan bagi keluarga korban yang masih menunggu anaknya yang belum ditemukan, atau bagi keluarga korban yang menunggu anaknya sedang dirawat.














