Selain itu, ia sampaikan rasa terima kasih atas perhatian, inisiasi dari Perwakilan BI dan Harian Haluan yang telah menginisiasi kegiatan sarasehan dan launching 1000 Jurnalis Nagari ini. Selanjutnya, desa dan nagari dalam konteks negara memiliki bagian penting dan strategis yang tidak bisa dilihat hanya sebatas aspek kuantitas, tapi nagari juga dianggap mampu untuk menentukan tatanan sosial dan ekonomi dan politik secara nasional.
“Kita sama-sama mengetahui bahwa eksistensi nagari sudah diakui sebelum Indonesia merdeka. Nagari memiliki ikatan sosial emosional yang kuat sehingga bangsa dan negara mengerti dengan hal tersebut. Oleh karena itu, diterapkannya Undang-Undang Nomor 17 tahun 2022 tentang Adat Salingka Nagari,” tuturnya lagi.
Oleh karena itu, kata Mahyeldi, untuk mewujudkan pemberdayaan masyarakat nagari, tentu saja harus ada sinkronisasi dan sinergi program pembangunan antara provinsi , kabupaten dan kota, nagari/desa. “Marilah kita jadikan kegiatan sarasehan ini sebagai momentum untuk berdiskusi dan mencari solusi dalam rangka pemecahan masalah yang bertujuan untuk percepatan pembangunan nagari. Kita harus menjalin komunikasi yang berkelanjutan dan terus melakukan kolaborasi,” ucapnya
Ia menambahkan bahwa pembangunan desa merupakan cara dan pendekatan pembangunan yang diprogramkan oleh negara dengan mengerahkan kemampuan untuk membangun masyarakat di pedesaan. Tentu semuanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Sumbar, Endang Kurnia Saputra, mengaku bahagia kedatangan wali nagari yang merupakan wakil dari 1.035 nagari yang ada di Sumbar. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Harian Haluan yang sudah menghubungkan BI dengan wali nagari
“Ini merupakan iven kehormatan bagi BI, maka kami juga berharap, ini bukan yang pertama dan terakhir melainkan untuk yang pertama dan akan berkelanjutan nantinya. BI siap bergandengan tangan dengan para wali nagari untuk membangun Sumbar menjadi provinsi yang jauh lebih baik lagi,” katanya.
