“Terima kasih kepada Media Harian Haluan serta peserta yang telah berkontribusi dalam kesuksesan acara ini. Semoga Dari Nagari Sumatera Barat Membangun menjadi landasan yang kuat untuk perjalanan positif ke depan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Sumatera Barat,” ucapnya.
Wali Nagari, Zul Arfin Dt Parpatiah, dalam kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih atas momentum sarasehan dan launching 1.000 jurnalis yang diadakan oleh Harian Haluan dan BI Perwakilan Sumbar. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan momentum bersejarah, karena baginya, jangankan untuk masuk ke ruangan BI, menembus pagar BI saja adalah hal sulit sebelumnya.
“Kegiatan sarasehan yang melibatkan BI menggambarkan bagaimana BI menghargai peran nagari dan desa di Sumbar. BI membuka jalan bagi kami. Kami di nagari sudah memiliki kegiatan seperti kegiatan UMKM dan sebagainya yang perlu dimatangkan dengan Bimtek. Tentunya hal tersebut butuh perhatian dan perlu sentuhan BI, agar seluruh kegiatan nagari benar-benar dapat terlaksana dengan baik,” katanya.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Harian Haluan yang sudah membuka mata ia dan pihaknya mengenai pentingnya jurnalistik. “Kita sudah lakukan silaturahmi dan Harian Haluan mengajarkan bahwa, jika anda ingin menguasai dunia maka menulislah, tapi jika anda ingin mengetahui apa itu dunia dan isinya, maka membacalah. Haluan memberikan pengetahuan mengenai menulis agar kami mengetahui tentang dunia itu sendiri. Haluan ada bersama kami dalam mencerdaskan kehidupan nagari,” katanya lagi.
Dikatakannya, melalui Haluan, Sumbar sudah banyak dilirik berkat kebaik-kebaikan nagari yang dipublikasikan. Ini menjadi bukti bahwa Sumbar tempat yang nyaman untuk berinvestasi. “Kami tidak lagi takut untuk berinvestasi. Kami berharap ini akan berkelanjutan dengan target 1.000 jurnalis nagari, semoga akan memecahkan rekor Museum Indonesia. Kami berharap tetap terjalinnya kerja sama berkolaborasi demi kesejahteraan masyarakat nagari,” tuturnya.
Pemimpin Umum Harian Haluan, Zul Effendi, mengatakan, kegiatan sarasehan tersebut bermula dari cerita kerisauan setelah beberapa kali berdiskusi dengan Gubernur Sumbar tentang sepi atau minimnya informasi yang muncul ke publik mengenai dinamika yang ada di nagari-nagari. Padahal banyak aktivitas-aktivitas di nagari yang luar biasa.














