“Cukup banyak inovasi dan kreatifitas yang layak diketahui oleh publik, kita melakukan inovasi berdasarkan komunikasi dan hasilnya ternyata kelemahan itu berada di internal media yang ada di sumbar,” katanya.
Dikatakannya, kelemahan tersebut tidak jauh berbeda dengan provinsi-provinsi lain karena keterbatasan tim media yang ada pada nagari-nagari. “Saat ini, dalam satu kabupaten hanya memiliki satu atau dua wartawan. Sementara nagari kita di Pesisir Selatan saja ada sebanyak 182 nagari, jika seluruh media yang ada di Sumbar bergerak untuk bisa melakukan reportase atau liputan ke nagari-nagari, tidak akan bisa terpenuhi satu tahun perjalanan media ke seluruh nagari,” katanya lagi.
Oleh karena itu, ia berharap kerja sama dan kolaborasi yang dilaksanakan melalui sarasehan tersebut mampu menjembatani keterbatasan yang dimiliki media.
“Kita harus mencari solusi, tentu solusi itu berada di tangan bapak ibu, demi kedaulatan nagari. Perlu adanya dorongan untuk memiliki kompetensi dasar, minimal untuk bisa menginformasikan aktivitas, kreativitas dan inovasi yang ada di nagari. Alhamdulillah, berdasarkan dukungan penuh yang sudah kita kantongi, acara ini diharapkan mampu membuka pintu gerbang kesejahteraan nagari ke depannya,” ujar Zul Effendi
Harian Haluan, kata Zul Effendi sudah mengadakan pelatihan jurnalistik nagari dengan jumlah 300 jurnalis yang sudah mengikutinya. “Ke depannya kita berharap tercapainya 1.000 jurnalis nagari sehingga kita bisa menyelenggarakan semacam launching nasional tentang 1.000 jurnalis nagari yang sudah dimiliki oleh Sumbar. Mudah-mudahan ini akan menjadi kebaikan untuk bersama,” ucapnya.
Turut hadir dalam kegiatan sarasehan dan launching 1.000 Jurnalis Nagari ini Kepala Dinas PMD Sumbar, Amasrul, Sekretaris DPMD Sumbar, Amriman, Kepala Biro Adpim Setdaprov, Mursalim, Kepala Biro Ekonomi Setdaprov Sumbar, Ria Wijayanti, Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Nagari, dijabat oleh Desrianto Boy.














