Menurutnya, Bersawah Pokok Murah merupakan inovasi yang tepat dalam menghemat biaya dan mempermudah tahapan dan proses dalam bertani. Kalau bersawah pokok murah ini cukup mengolah tanah sebanyak satu kali. Dengan begitu tidak perlu lagi mengolah tanah hingga berkali-kali tanam.
“Kita cukup menanam di bedeng yang sebelumnya diolah. Tanah yang sudah diolah akan diberi pupuk kandang sebanyak satu kilo per meternya. Setelah itu bedeng akan ditutup menggunakan mulsa jerami. Tujuannya adalah untuk menghasilkan pupuk organik dan mencegah tumbuhnya rumput. Setelah tanah ditutup dengan jerami, baru dilakukan penanaman di sela-sela jerami,” ucapnya.
Dikatakannya, persiapan lahan sebelum masa tanam akan memakan waktu yang singkat yaitu 12 sampai 14 hari sehingga hasil produksi padi bagus dan produktif. Setelah 12 sampai 14 hari, akan dilakukan penanaman atau masuk pada musim tanam. Alhasil produksi padi lebih bagus karena anakannya banyak karena ditanam di umur muda. Sawah memiliki aliran air di antara bedeng-bedeng tersebut.
“Airnya diusahakan bisa dipertahankan sampai musim panen. Ini akan menambah pendapatan petani, karena bisa menjadi tiga sumber income bagi petani. Panen ikan, padi, dan belut,” tuturnya.
Bersawah Pokok Murah dikatakannya berhasil menghemat biaya pengeluaran hingga 80 persen. Bersawah model biasa, biasanya akan mengeluarkan biaya sebesar 600 ribu. “Dengan menggunakan inovasi Bersawah Pokok Murah akan menghemat biaya hingga Rp450.000 sehingga pokok di awal hanya sekitar Rp150.000,” tutupnya. (*)














