SAWAHLUNTO, HARIANHALUAN.ID– Kerapatan Adat Nagari (KAN) dan pemuda Lunto, Kota Sawahlunto menolak dengan keras praktik suap atau jual beli suara pada pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 ini.
Hal tersebut ditegaskan Ketua KAN Lunto Brori Agusta Khatib Malano saat dihubungi Haluan, Minggu (04/02) menyusul semakin masifnya politik uang di daerah tersebut.
“Kami menilai politik uang atau jual beli suara sangat bertentangan dengan prinsip Pemilu yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil serta merusak nilai – nilai demokrasi,” tegasnya.
Dia melanjutkan, Nagari Lunto menjadi salah satu sasaran politik uang sejak Pemilu 2014 dan 2019. Pemilu tersebut dinilai politik uang terparah.
“Padahal Putra – Putri terbaik Nagari Lunto juga ikut dalam kontestasi pemilihan legislatif DPRD Kota dan Provinsi tahun ini. Jika politik uang terus terjadi, kami khawatir mereka kalah dalam Pemilu itu, ” ungkapnya lagi.
Dia meminta para caleg di Dapil 3 Lembah Segar dan Silungkang tersebut berusaha mencari suara dengan gagasan bukan dengan jalan pintas, politik uang.
Masyarakat, harapnya juga jangan terperdaya dengan janji – janji politik uang para caleg. “Pilihlah sesuai hati nurani,” tegasnya lagi. (h/*)














