Politisi muda ini, bahkan disebut-sebut memiliki dua pilihan sekaligus. Yakninya menjadi Calon Wakil Gubernur mendampingi Mahyeldi Ansharullah, atau bertarung sebagai kandidat Walikota Padang menantang Hendri Septa.
“Pertanyaannya apakah Fadli akan maju di Walikota Padang atau dia akan bertarung menjadi wakil Buya Mahyeldi di Pilgub Sumbar? Secara prosedural, Fadli Amran pasti berhitung bahwa untuk di Kota Padang Hendri Septa akan bisa dikalahkan Sebab adik kandung dan Mertuanya saja kalah dalam pemilihan DPD dan DPR RI,” jelasnya.
Bagi Partai Nasdem, sambung Arifki, strategi cemerlang mengusung Anies Baswedan yang berujung dengan keberhasilan meraih dua kursi di DPR RI di Dapil Sumbar 1 dan satu kursi DPR RI di Sumbar 2, harus dimanfaatkan untuk menempatkan sang Ketua DPW yakninya Fadli Amran di tampuk kepemimpinan tingkat Provinsi.
“Ini tergantung hitung-hitungan Parpol. Namun juga bergantung kepada seberapa lihai Fadli Amran berhitung dan memanfaatkan efek Anies di Pilkada maupun Pilgub nanti, apakah sebagai Walikota Padang atau maju sebagai Wakil di Pilgub Sumbar,” jelasnya.
Arifki mengingatkan, jika nantinya berhasil menang, Pilgub 2024 adalah Pilgub terakhir bagi Mahyeldi Ansharullah. Artinya, Fadli Amran justru akan lebih diuntungkan jika maju di Pilgub Sumbar sebagai Wakil Gubernur dibandingkan memilih maju sebagai Walikota Padang.
Apalagi sampai sejauh ini, tidak ada satu pun tokoh yang diperkirakan cukup kuat untuk menantang Mahyeldi Ansharullah di pentas Pilgub mendatang.
“Artinya, jika dengan hanya menempel nama sebagai Wakil Mahyeldoi, potensi Fadli Amran lebih besar terpilih sebagai Wakil Gubernur dibandingkan terpilih menjadi Walikota Padang,” ungkapnya.














