Di Kabupaten Pasbar banjir dan longsor melanda 6 daerah. Tercatat, satu jembatan putus, satu rumah hanyut terbawa arus, dan satu jalan terban Jorong Limpato, Kenagarian Kajai, Kecamatan Talamau.
Lalu, di Kabupaten Pasaman banjir melanda 9 nagari di 4 kecamatan. Sementara di Kota Pariaman, terdapat 5 titik bencana banjir dan 6 titik pohon tumbang.
Di Limapuluh Kota, 57 nagari di 17 kecamatan terdampak banjir; 36 nagari 15 kecamatan terdampak tanah longsor; dan 7 nagari di 6 kecamatan terdampak pohon tumbang. Sebanyak 974 rumah terendam dan sekitar 3.421 jiwa terdampak, serta 21 jembatan rusak.
Lebih jauh, Rudy Rinaldi menyebutkan, pemulihan infrastruktur dasar menjadi salah satu fokus pihaknya, di samping melakukan pencarian terhadap empat orang korban yang masih dinyatakan hilang. “Sampai saat ini, kami masih koordinasi dengan Basarnas untuk mencari empat orang korban yang masih hilang. Kemudian kami juga masih fokus kepada pemulihan infrastruktur dasar. Saat ini sebagian sudah mulai bagus dan baik,” ujarnya.
Setelah berhasil membebaskan daerah-daerah yang masih terisolir dengan memulihkan jalan dan jembatan terdampak , BPBD Sumbar juga akan segera membersihkan fasilitas umum (fasum) serta aksesibilitas terdampak lainnya dari endapan lumpur yang masih tersisa.
“Itu harus segera kami pulihkan segera. Rasanya sudah hampir semuanya kami pulihkan. Tinggal mungkin rumah-rumah penduduk yang masih banyak tumpukan lumpur, tinggal pembersihan dan distribusi bantuan,” ujarnya.














