Ia mengungkapkan, pihaknya juga telah menyalurkan mesin genset ke daerah Langgai yang saat dikunjungi Gubernur Mahyeldi Ansharullah beberapa hari lalu masih mengalami mati listrik total.
Sementara untuk bantuan, 220 ton beras cadangan pangan Pemprov Sumbar dan sembako yang disalurkan berbagai pihak lainnya dirasa sudah cukup memenuhi kebutuhan sementara masyarakat terdampak.
Berdasarkan data terakhir, kata Rudi, bencana banjir dan longsor yang menerjang Kabupaten Pessel pada tanggal 7 dan 8 Maret lalu, diketahui telah menyebabkan 25 orang meninggal dunia. “Empat korban masih hilang. Ditambah tiga lagi korban meninggal dunia di Padang Pariaman. Kami masih menunggu update dari Basarnas. Apakah setelah satu minggu kejadian ini pencarian akan dilanjutkan atau dihentikan,” katanya.
Terpisah, Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik mengatakan tim gabungan telah menemukan 25 orang korban meninggal dunia. Sementara sisanya sebanyak empat orang masih dalam pencarian.
Sebanyak 25 korban jiwa tersebut ditemukan di Batu Hampa, Ampang Pulai, Taratak Tangah Lumpo, Gantiang Mudiak Utara, dan Kambang Utara. Proses pencarian masih berlangsung, terutama di daerah Gantiang Mudiak.
Berdasarkan update operasi SAR, pencarian dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Tagana, PMI, Basarnas Padang, dan masyarakat setempat. Bantuan tim penolong juga datang dari Kantor SAR Medan, Kantor SAR Jambi, dan Kantor SAR Bengkulu.














