“Rendahnya capaian kinerja ini karena masih rendahnya kesadaran dan peran masyarakat ataupun dunia usaha dalam pengelolaan dan pengolahan sampah, masih banyak yang membuang sampah di sembarangan tempat,” kata Richi.
Sedangkan untuk Bank Sampah, tambah Wabup, Tanah Datar sudah memiliki 21 buah tersebar di 75 Nagari.
“Bank Sampah yang merupakan salah satu langkah untuk membantu menjawab permasalahan sampah saat ini juga banyak yang tidak aktif dikarenakan kondisi saat Pandemi Covid-19 yang menyebabkan dana operasional terdampak dan juga sebagian kecil masyarakat yang melakukan pemilahan sampah di Bank Sampah yang diolah menjadi kompos ataupun produk kreatif lainnya,” sampai Richi.
Berangkat dari itu semua, kata Richi, diharapkan dengan studi komparatif ini ada ilmu, teknik atau cara yang bisa kami peroleh dan nantinya diaplikasikan di Tanah Datar.
“Atas nama Pemerintah Daerah dan rombongan, Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin memfasilitasi kunjungan kami, semoga dengan kegiatan ini jalinan silaturahmi antara dua daerah bisa semakin erat, dan tentunya ke depan tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan kerjasama lebih lanjut,” tukasnya.
Sementara itu Staf Ahli Bupati Musi Banyuasin Ibnu Sa’ad menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan memilih daerahnya untuk kunjungan studi tiru Pemkab Tanah Datar.














