Hal ini menegaskan bahwa meskipun Indonesia memiliki jumlah pengguna internet yang cukup tinggi, namun tidak semua pengguna internet memiliki literasi digital yang baik.
“Sebagai leading digital telco service provider di Indonesia yang berkomitmen penuh dalam memberdayakan masyarakat, dengan mendorong peningkatan kapasitas dan kapabilitas talenta digital di masa depan, Telkomsel secara khusus menghadirkan Program Internet BAIK yang terinspirasi dari semangat Indonesia, untuk berbagi harapan dalam meningkatkan literasi digital generasi muda Indonesia, sebagai langkah untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam era transformasi digital,” ujarnya.
Selama pelaksanaan Program Internet BAIK Series 8 sejak Januari 2024, Telkomsel telah menggelar roadshow literasi digital yang telah menjangkau lebih dari 1.000 peserta termasuk para guru/tenaga pendidik, orang tua, komunitas, pelajar, serta siswa penyandang disabilitas dari SLB setingkat SMA dari 40 sekolah di empat kota, yakni Medan, Tasikmalaya, Banjarbaru, dan Kediri.
Tujuan utama program ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para peserta dalam menggunakan teknologi digital secara Bertanggungjawab, Aman, Inspiratif dan Kreatif (BAIK).
Program pelatihan yang dihadirkan, antara lain berupa seminar bersama profesional dan praktisi yang berbagi wawasan dan pengalaman mereka tentang tren terkini dan tantangan di dunia kreatif digital, serta workshop dan bootcamp kecakapan kreatif digital secara luring dan daring untuk meningkatkan dan mendukung pengembangan pengetahuan, wawasan dan kreativitas dalam menggunakan ragam platform digital, seperti Adobe Express, E-Repository hingga Figma.
Hingga saat ini, program Internet BAIK Series 8 telah menghadirkan empat seminar literasi digital, 24 kelas onsite training dan 30 online training. Melalui kehadiran ragam pelatihan tersebut, program Internet BAIK telah menciptakan 158 bahan ajar digital yang dibuat oleh para guru dan pendidik, yang mencakup berbagai topik pembelajaran seperti Bahasa Indonesia, Biologi, Fisika, Kimia dan Geografi.
Bahan ajar tersebut memungkinkan siswa dari beragam latar belakang untuk mengakses dan menguasai konten digital dengan lebih mudah. Selain itu, sifat interaktif dari materi pengajaran digital telah meningkatkan dinamika pembelajaran, memungkinkan siswa untuk menjadi pembelajar yang lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran.














