Kedelapan, Umpan Balik Real-Time, siswa bisa mendapatkan umpan balik langsung setelah evaluasi, membantu mereka memahami kesalahan dan memperbaiki diri dengan cepat.
Kesembilan, Mengurangi Penggunaan Kertas, evaluasi digital mengurangi kebutuhan akan kertas dan bahan cetak lainnya, yang dapat mengurangi biaya operasional sekolah.
Kesepuluh, Sumber Daya Manusia, dengan mengotomatisasi banyak tugas evaluasi, sekolah dapat mengalokasikan tenaga pengajar dan staf untuk tugas-tugas lain yang lebih mendesak.
Selain memiliki kelebihan, pelaksanaan USBD sebagai salah satu strategi evaluasi Pendidikan secara digital yang diluncurkan oleh Kota Bukittinggi juga terdapat kelemahannya, diantaranya, terjadi Kesenjangan Digital, tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap perangkat digital dan internet, yang dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam peluang evaluasi. Risiko Keamanan, Data siswa yang disimpan secara digital rentan terhadap serangan siber dan pelanggaran privasi. Pengelolaan Data, memastikan keamanan dan kerahasiaan data siswa memerlukan sistem keamanan yang kuat dan protokol pengelolaan data yang ketat. Masalah Teknis, Evaluasi digital bergantung pada teknologi yang dapat mengalami gangguan teknis, seperti masalah koneksi internet, perangkat lunak yang bermasalah, atau kerusakan perangkat. Ketergantungan Teknologi, terlalu mengandalkan teknologi dapat menjadi masalah jika terjadi kegagalan teknis atau kerusakan perangkat, mengganggu proses evaluasi.
Untuk meminimalisir kelemahan tersebut perlu diadakan Pelatihan Guru, Guru perlu dilatih untuk menggunakan sistem evaluasi digital dengan efektif, yang memerlukan waktu dan sumber daya. Penyesuaian Kurikulum, kurikulum mungkin perlu disesuaikan untuk mengintegrasikan teknologi evaluasi digital, yang bisa menjadi proses yang kompleks dan memakan waktu. Validitas Konten, beberapa keterampilan dan pengetahuan mungkin sulit dievaluasi secara efektif melalui platform digital, terutama yang memerlukan penilaian praktis atau kinerja langsung. Keandalan Evaluasi, Masalah teknis dan kurangnya akses yang merata dapat mempengaruhi keandalan hasil evaluasi.
Dengan demikian manajemen evaluasi yang efektif dalam digitalisasi pendidikan adalah esensial untuk memastikan bahwa integrasi teknologi dalam pembelajaran memberikan hasil yang diharapkan. Dengan strategi evaluasi yang tepat, institusi pendidikan dapat mengukur efektivitas pembelajaran, mengidentifikasi kebutuhan pengembangan, dan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Melalui pendekatan ini, pendidikan digital dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih baik, relevan, dan bermanfaat bagi siswa di era digital. (*)










