“Selain itu, kurangnya sarana dan prasarana pendidikan serta alat peraga mengenai pembelajaran literasi numerasi membuat guru kesulitan mengajarkan materi tersebut kepada siswa. Hal ini terlihat dari hasil penilaian pembelajaran matematika peserta didik yang cenderung lebih rendah dibanding mata pelajaran lainnya,” ujarnya.
Dikatakan Yetti Arianti, berdasarkan data yang diperoleh, salah satu kebutuhan penting bagi guru adalah pembelajaran literasi numerasi, pengembangan perangkat pembelajaran, serta alat peraga yang mendukung proses tersebut.
“Dengan pengetahuan ini, guru dapat melaksanakan pembelajaran literasi numerasi dengan lebih efektif dan peserta didik akan lebih memahami materi yang disampaikan serta lebih tertarik belajar, sehingga hasil belajar meningkat,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota PkM, Zuryanty, mengatakan, solusi untuk mengatasi permasalahan ini dilakukan pelatihan pembuatan perangkat pembelajaran literasi numerasi. Pelatihan cara pembuatan alat peraga pembelajaran literasi numerasi, dan hasil riset tim pengusul yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
“Pelaksanaan kegiatan akan dilaksanakan di Kombel Guru SD dalam Penguatan Literasi Numerasi Siswa se-Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kabupaten Pasaman Barat. Capaian wajib dalam pengabdian ini mencakup publikasi di Jurnal Nasional ber-ISSN, proseding berskala nasional, dan video kegiatan pengabdian,” katanya.
Sedangkan capaian tambahan yang diharapkan tambah Dr Yullys Helsa, meliputi Hak Kekayaan Intelektual (HKI), publikasi pada media cetak seperti koran Haluan, buku ber-ISBN dengan penerbit Pustaka Cendekia, dan peningkatan kualitas guru SD.
Di sisi lain, Ketua KKG gugus 2 Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Siitra Edison, S.PdI, menyambut baik hadirnya Tim PkM UNP di daerah mereka. Diharapkan dengan pengabdian yang dilakukan bisa memperbaiki dan meningkatkan kapasitas para guru di sana.














