HARIANHALUAN.ID – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menanam 1.000 mangrove di kawasan Desa Wisata Teluk Buo Padang, Sumatera Barat, Kamis (1/8). Kegiatan tersebut dalam rangka mendukung pengembangan edu ekowisata mangrove berkelanjutan di desa wisata itu.
Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Freddy Anwar, mengatakan, bahwa prinsip Pertamina tidak melulu membicarakan soal komersial. Namun juga harus memperhatikan kebutuhan yang ada di ring 1.
“Prinsip Pertamina sebagai BUMN adalah tumbuh bersama dan jalan beriringan. Di sini kita juga punya tanggung jawab sosial terkait juga lingkungan untuk mengambangkan wilayah ini yaitu daerah Teluk Kabung dalam rangka meningkatkan perekonomian dan pengembangan pariwisata,” ungkap Freddy yang juga didampingi oleh Area Manager Comm, Rel & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria.
Ia menyebutkan, bahwa Pertamina siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk membersamai dalam kegiatan ini. Baik itu dalam segi perekonomian, maupun pariwisata.
“Setiap tahun kita mempunyai target dalam menanam mangrove sekitar 1.000 sampai 2.000 bibit pohon. Dua tahun lalu sudah kita mulai menanam mangrove tersebut yang saat ini sudah tumbuh seperti yang sudah kita saksikan bersama,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah yang juga hadir dalam penanaman mangrove tersebut mengatakan, bahwa kegiatan tersebut luar biasa dari Pertamina. Karena ada potensi yang bisa dimanfaatkan dengan baik.
“Konsep ini perlu kita kembangkan dan perlu adanya dukungan dan dorongan dari semua pihak. Sehingga tuntas penanganannya dan berkembang seperti yang kita harapkan,” ujar Mahyeldi.
Ia menyebutkan, dukungan juga perlu diberikan dari segi SDM, Pokdarwis, Dinas Perikanan, Dinas Pariwisata, UMKM dan banyak lagi pihak yang bisa disinergikan ke depannya.
“Jadi semua pihak tentu berperan dalam pengembangan desa wisata ini. Tujuannya tentu untuk meningkatkan perekonomian, dan perkembangan kepariwisataan ke depannya,” sebut Mahyeldi lagi. (h/win)














